Longsor Hantam Mobil Erdin hingga Nyaris Jatuh ke Sungai Rawalo Banyumas, Untung Ada Pagar Pembatas

www.SeputarUsaha.com.ǁJawa Tengah,11 September 2025-Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas selama dua hari berturut-turut, Rabu hingga Kamis (10 – 11/9/2025).

Hal itu memicu sejumlah bencana alam berupa tanah longsor, banjir luapan, dan pohon tumbang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mencatat sampai dengan Kamis (11/9/2025) pukul 07.09 WIB total 14 kejadian di berbagai kecamatan yang tersebar di lima dari tujuh zona wilayah pemantauan.

Berdasarkan laporan resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Banyumas, mayoritas kejadian berupa tanah longsor yang mengakibatkan gangguan akses jalan antarwilayah.

Beberapa di antaranya bahkan menyebabkan kerusakan infrastruktur penting seperti jembatan dan tanggul sungai.

Kecamatan Cilongok menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak.

Tiga titik longsor terjadi di Desa Gununglurah (RT 6 RW 3 dan RT 02 RW 5) serta Desa Cipete RT 2 RW 3.

Material longsoran dilaporkan menutupi sebagian jalan dan mengancam permukiman warga.

Di sisi lain, di Kecamatan Rawalo juga menghadapi dampak signifikan.

Di Desa Tambaknegara, tanah longsor terjadi di area Bendung Gerak Serayu (BGS), yaitu tebing di atas jalan Rawalo – Patikraja longsor membawa pohon pinus dan jati menutup jalan dan menimpa 1 unit mobil sedan.

Tanah longsor dengan panjang 30 meter, lebar 10 meter, dan tinggi 7 meter.

“Untuk informasi terkini akses jalan yang tertutup pohon tumbang sudah bisa di lalui, dan mobil sudah berhasil dievakuasi,” ujar Komandan Damkar Banyumas, Andaru Budi Laksono kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (11/9/2025).

Sementara dilaporkan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.

Pemilik mobil, Erdin asal Purwokerto mengatakan, dia dari arah Purwokerto menuju ke Cilacap sekira pukul 04.00 WIB.

“Sebelumnya saya lihat ada longsor, tapi saya tetap melanjutkan perjalanan.

Di depannya lagi saya lihat ada pohon tumbang tapi telat karena sudah kedorong sama tanah yang akhirnya mendorong mobil saya ke pinggir,” katanya.

Kondisi jalan saat itu sepi.

Untungnya, dia bercerita, bisa menyelamatkan diri keluar dari mobil.

“Alhamdulillah bisa keluar mobil dan kebetulan ada penumpangnya juga di belakang bisa keluar.

Untungnya ada pagar pembatas jalan sehingga tidak masuk sungai,” ucapnya.

Kemudian di Desa Sidamulih, jembatan Kali Sungkalan dilaporkan roboh akibat longsor yang menggerus struktur penyangga.

Hal ini mengganggu konektivitas warga antardesa.

Bencana juga melanda Kecamatan Kebasen, tanggul Sungai Perwaton jebol dan menyebabkan banjir luapan yang merendam wilayah Desa Sawangan.

Selain itu, longsor terjadi di Grumbul Celiling, Desa Kalisalak, yang berdampak pada akses jalan setempat.

Di Kecamatan Purwojati, satu titik longsor dilaporkan di Desa Karangmangu RT 1 RW 5, tepatnya di blok Tanggul Jaya yang merupakan jalan penghubung ke Desa Tipar.

Kawasan selatan dan barat Banyumas juga terdampak.

Di wilayah barat, longsor terjadi di Kecamatan Gumelar, tepatnya di Desa Paningkaban (akses jalan Ajibarang–Lumbir) dan Desa Kedungurang RT 05 RW 01.

Sedangkan di Ajibarang, luapan Sungai Tajum mengakibatkan banjir yang menutup sebagian akses jalan di Desa Kracak.

Kecamatan Pekuncen juga mencatat satu kejadian longsor di Desa Banjaranyar RT 03 RW 02.

Bencana tak hanya terjadi di daerah pegunungan dan pedesaan.

Di wilayah perkotaan, dua kejadian pohon tumbang tercatat di Jalan Veteran, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, dan Jalan Ampel, Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja

Sementara di Kecamatan Somagede, sebuah pohon tumbang juga dilaporkan menutup akses jalan di Desa Plana RT 03 RW 02.

BPBD juga melaporkan tidak adanya kejadian bencana di Zona 1 (Tambak, Sumpiuh, Kemranjen), Zona 7 (Sokaraja, Kembaran, Kedungbanteng, Baturraden, Sumbang), serta area non-zona lainnya.

BPBD Banyumas melalui Pusdalops menyampaikan tim terus melakukan pemantauan cuaca dan potensi bencana melalui aplikasi RONWASNA dan laporan masyarakat yang masuk ke call center BPBD.

BPPD dan Damkar mengimbau masyarakat waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir.

“Intensitas hujan yang masih tinggi berpotensi menimbulkan bencana susulan,” ujar Andaru. (jti)