www.Seputar Usaha.com.ǁJawa Tengah,7 Desember 2025-Matahari belum tinggi ketika deru mesin jeep mulai memecah kesunyian Pantai Bandengan.
Pasir lembut yang terinjak roda-roda besar itu menimbulkan semburat debu tipis, sementara para wisatawan beberapa di antaranya berasal dari luar kota dan mancanegara bersorak kecil menikmati sensasi petualangan yang jarang ditemui di destinasi lain.
Di Jepara, wisata pantai bukan lagi sekadar bermain air atau duduk menatap laut.
kini, ada pengalaman baru yang kian diminati, Jeep Adventure Jepara.
Sugiyo (53), warga Desa Mambak, adalah satu di antara puluhan pelaku wisata jeep yang merasakan betul bagaimana potensi ini tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir.
Dengan senyum lebar, ia menuturkan perubahan yang ia rasakan.
“Menambah penghasilan alhamdulillah lumayan. Jeep wisata baru lima tahunan, tapi peminatnya terus naik,” kata Sugiyo kepada Tribunjateng, Minggu (7/12/2025).
Trip jeep umumnya dimulai dari Pantai Bandenga menuju destinasi populer Jepara.
Dari sana, wisatawan bebas menentukan rute menyusuri pinggir laut, masuk ke jalur hutan Perhutani, melewati pasir hitam yang eksotis, hingga mendaki ke kawasan Songgo Langit.
Bagi yang ingin pengalaman maksimal, perjalanan bisa dibawa sampai Tempur Village di lereng Muria, sebuah rute panjang yang memakan waktu seharian.
“Harga trip pendek Rp 450 ribu, kalau paket panjang antara Rp 800 ribu sampai Rp 1,2 juta. Banyak destinasi yang bisa dinikmati, dari offroad hutan sampai puncak Tempur,” jelas Sugiyo.
Saat ini terdapat sekitar 30 unit jeep yang beroperasi.
Untuk rute pendek, satu mobil bisa memuat empat orang, sedangkan rute medium hingga panjang dibatasi tiga orang demi kenyamanan.
Yang menarik, sebagian besar penyewa justru wisatawan luar kota atau luar negeri.
Banyak di antara mereka melakukan reservasi melalui hotel, biro perjalanan, atau langsung menghubungi para driver jeep.
Keunikan Jeep Adventure Jepara tak hanya pada rutenya, tetapi juga lanskap yang disuguhkan.
Di satu sisi, wisatawan merasakan debur ombak dan semilir angin pantai.
Di sisi lain, jalur menanjak menuju kawasan lereng Muria membawa mereka ke udara sejuk, rimbun pepohonan, dan pemandangan desa-desa tinggi yang tenang.
Camat Jepara, Arief Budiyanto, menilai bahwa potensi ini perlu mendapat perhatian lebih serius.
“Ini objek wisata yang bagus dan potensial. Perlu pengembangan, tentu melibatkan dinas terkait untuk meningkatkan wisata di Kecamatan Jepara,” kata Arief.
Ia mengakui bahwa promosi masih menjadi pekerjaan rumah.
“Mungkin orang luar belum begitu tahu, sehingga mereka enggan ke Jepara. Padahal Jepara sangat lengkap, ada gunung dan laut sekaligus,” ucapnya.
Menurutnya, selain promosi, peningkatan kapasitas SDM para pelaku wisata juga penting.
Ia menekankan perlunya pendampingan dari dinas pariwisata agar para driver dan operator jeep semakin siap menjadi tour guide yang informatif.
Paket petualangan seharga Rp 800 ribu misalnya, memberikan pengalaman menyusuri Pantai Praweyan, jalur hutan, hingga mencapai Tempur destinasi favorit berburu kabut tipis pagi hari.
Wisatawan dapat menikmati perjalanan yang memakan waktu satu hari penuh, lengkap dengan hentian-hentian menarik untuk berfoto atau sekadar menikmati suasana alam Jepara yang jarang tersentuh.
Kombinasi pemandangan laut biru, pasir hitam, jantung hutan jati, dan dinginnya udara pegunungan menjadi daya tarik yang sulit ditemukan di daerah lain dalam satu paket perjalanan.
